Langsung ke konten utama

The Zone of Interest: Potret Kehidupan “Nyaman” di Tepi Auschwitz

  Sinopsis The Zone of Interest Rudolf Hoss adalah seorang kamerad Nazi yang bertugas di kamp konsentrasi Auschwitz. Dia punya rumah yang cukup besar, berlokasi tepat di samping kamp tersebut. Di dalamnya, dia tinggal bersama istrinya, Hedwig dan 5 anaknya. Hedwig adalah gambaran ibu rumah tangga yang “normal”. Sehari-harinya dia berusaha mewujudkan gambaran dream home-nya di masa kecil, suatu rumah yang nyaman, dengan pekarangan yang luas, kolam renang kecil untuk anak-anaknya, sembari berkebun beragam bunga, buah, dan sayuran. Penonton dapat menyaksikan bagaimana sempurna dan idealnya rumah keluarga Hoss ini, dengan Hedwig sebagai “Queen of Auschwitz”. Namun, rumah yang sempurna dan ideal itu berbagi tembok pembatas dengan kamp konsentrasi. Review Pribadi So, selagi penonton disuguhkan visualisasi betapa sempurnanya rumah Rudolf dan Hedwig, penonton juga bisa mendengar teriakan penjaga kamp, jeritan para penghuni, bahkan nyala api yang ganas dan juga asap-asap kamar gas yang meng...

Review Conclave: Intrik Politik di Balik Voting Pemilihan Paus Baru

Review Conclave: Intrik Politik di Balik Voting Pemilihan Paus Baru

Sinopsis Conclave

Conclave (2024) adalah sebuah film drama-thriller yang disutradarai oleh Edward Berger, diadaptasi dari novel karya Robert Harris. 

Ceritanya berfokus pada pusingnya Kardinal Thomas Lawrence, yang ditugaskan untuk memimpin konklaf kepausan setelah kematian mendadak paus sebelumnya. Para kardinal dari seluruh dunia berkumpul di Vatikan untuk memilih pemimpin baru Gereja Katolik. 

Di tengah proses konklaf yang tertutup rapat, ada beberapa kandidat kuat dan juga beberapa “kuda hitam”. Seiring proses voting dilakukan, muncul beragam fakta menarik dari masing-masing kandidat, mulai dari masa lalu suram sampai intrik-intrik untuk menjegal rival. Kesemuanya berpotensi mengguncang fondasi Gereja. Hingga kemudian, karena begitu overwhelming dengan segala hal yang susul menyusul muncul, akhirnya ada satu kandidat kuat yang terpilih.

Namun, ternyata masalah tetap ada. Karena, pada dasarnya, tidak ada satu pun manusia yang sempurna.

Dibintangi oleh Ralph Fiennes sebagai tokoh utama, film ini menawarkan atmosfer yang intens dan penuh misteri, dengan alur cerita yang menggali dinamika kekuasaan dan keyakinan di balik tembok Vatikan. Film ini juga dibintangi oleh Stanley Tucci sebagai Kardinal Aldo Bellini, John Lithgow sebagai Kardinal Joseph Tremblay, Sergio Castellitto sebagai Kardinal Goffredo Tedesco, dan Isabella Rossellini sebagai Suster Agnes. 

Conclave tayang perdana di Telluride Film Festival ke-51 pada 30 Agustus 2024, dirilis di bioskop Amerika Serikat oleh Focus Features pada 25 Oktober 2024, dan di Inggris oleh Black Bear UK pada 29 November 2024. Film ini mendapatkan ulasan positif dari kritikus, dengan pujian untuk penampilan para aktor, penyutradaraan, skenario, dan sinematografi. 

Conclave dinobatkan sebagai salah satu dari sepuluh film terbaik tahun 2024 oleh National Board of Review dan American Film Institute. Film ini menerima enam nominasi Golden Globe Awards dan memenangkan kategori Skenario Terbaik. Selain itu, Conclave meraih sebelas nominasi di Critics' Choice Awards ke-30, termasuk Film Terbaik.

Review Pribadi

Konklaf itu, intinya, saat para kardinal berkumpul untuk memilih Paus baru. Kedengarannya sederhana, tapi sebenarnya penuh intrik politik. 

Film Conclave menggambarkan hal ini dengan sangat tepat—manuver kekuasaan, rahasia, dan aliansi mendominasi prosesnya. Bahkan tahta tertinggi di Vatikan ternyata hanya soal politik belaka.

But this film? THAT ENDING. Seriously, EMANG BOLEH? TOLONG. Twist-nya begitu berani sampai-sampai bisa saja disebut penistaan agama. Kalau merasa sudah pernah melihat segalanya, pikir lagi—karena Conclave berani menyentuh hal-hal yang jarang disentuh.

Rating: ⭐⭐⭐⭐⭐
Review by: CR

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kuasa Gelap: Horor Religi Katolik Indonesia ala The Priests

  Sinopsis Kuasa Gelap Kuasa Gelap adalah film horor Indonesia yang dirilis pada 3 Oktober 2024, mengangkat tema eksorsisme dalam tradisi Katolik. Cerita berpusat pada Romo Thomas (Jerome Kurnia), yang mengalami krisis iman setelah kehilangan ibu dan adiknya dalam kecelakaan tragis.  Saat berniat mengundurkan diri, ia diberi tugas terakhir untuk membantu Romo Rendra (Lukman Sardi) melakukan eksorsisme terhadap Kayla (Lea Ciarachel), sahabat mendiang adiknya, yang mengalami kerasukan setelah bermain jelangkung untuk memanggil arwah ayahnya.  Selama proses eksorsisme, Romo Thomas dan Romo Rendra menghadapi iblis yang lebih kuat dari perkiraan mereka. Situasi semakin rumit ketika terungkap bahwa Maya (Astrid Tiar), ibu Kayla, menyimpan masa lalu kelam yang berkontribusi pada kerasukan tersebut. Iblis tidak hanya mengancam nyawa Kayla, tetapi juga Maya dan orang-orang di sekitar mereka. Review Pribadi Kuasa Gelap bisa dibilang salah satu horor religi Katolik pertama di Indone...

Jumbo: Petualangan Anak Berhati Besar yang Menghangatkan Hati

Sinopsis Jumbo Film animasi Indonesia berjudul "Jumbo" yang dirilis pada 31 Maret 2025 mengisahkan tentang Don, seorang anak laki-laki yang sering diejek karena tubuhnya yang besar.  Don memiliki buku dongeng peninggalan orang tuanya yang berjudul Pulau Gelembung dan berkeinginan untuk mementaskannya dalam sebuah pertunjukan bakat. Namun, seorang perundung bernama Atta mencuri buku tersebut, membuat Don putus asa. Dalam keputusasaan, Don bertemu dengan Meri, seorang gadis kecil misterius. Meri menemui Don untuk meminta bantuan demi menemukan orang tuanya.  Pertemuan ini membawa Don dan teman-temannya, Mae dan Nurman, dalam petualangan yang penuh makna. Sepanjang prosesnya, mereka harus menghadapi berbagai tantangan yang menguji keberanian dan persahabatan mereka. Review Pribadi Jumbo adalah salah satu film yang meramaikan libur Lebaran kali ini. Sebuah film animasi lokal yang berhasil mencuri perhatian dengan pendekatan cerita yang ringan namun penuh makna. Alurnya sangat mud...

Adolescence: Ketika Bullying Berujung pada Tragedi

  Sinopsis Adolescence Jamie Miller, seorang remaja 13 tahun, ditangkap atas tuduhan pembunuhan terhadap teman sekolahnya, Katie Leonard. Penangkapan Jamie menggemparkan keluarganya dan komunitas sekitarnya, memaksa mereka menghadapi kenyataan pahit dan mencari jawaban atas tindakan Jamie.  Melalui proses investigasi dan sesi dengan psikolog forensik, terungkap bahwa Jamie mengalami perundungan kronis melalui media sosial. Teman-teman sekelasnya, termasuk Katie, menargetkannya dengan sebutan seperti "incel" dan komentar merendahkan lainnya. Jamie mulai menginternalisasi pandangan negatif ini, yang memengaruhi perilakunya secara signifikan.  Sementara itu, keluarganya harus menghadapi tekanan dan stigma dari masyarakat, berjuang untuk memahami apa yang sebenarnya terjadi dan bagaimana menghadapi situasi tersebut. Review Pribadi Akting, plot, dan penyutradaraannya memang kelas! Tapi, yang paling menarik menurut saya adalah teknik sinematografi one-shot. Setiap episode dalam...