Langsung ke konten utama

Tinggal Meninggal: Ketika Komedi, Kesepian, dan Luka Batin Bertemu di Satu Frame

  Sinopsis Tinggal Meninggal Gema adalah seorang pemuda canggung yang tak pernah benar-benar diperhatikan di kantornya. Namun, semua berubah ketika ayahnya meninggal dunia. Ucapan belasungkawa dan perhatian dari rekan-rekan kerjanya membuat Gema merasakan kehangatan yang selama ini asing baginya. Namun, perhatian itu hanya sebentar-begitu masa duka lewat, suasana kembali dingin seperti semula. Merasa hampa, Gema mulai memikirkan cara untuk kembali menjadi pusat perhatian. Dalam keputusasaan, ia mengambil jalan pintas dengan merangkai kebohongan demi kebohongan, seolah ada orang-orang terdekatnya yang kembali meninggal. Apa yang awalnya hanya akal-akalan kecil, perlahan berubah menjadi lingkaran masalah yang tak terduga, membawa Gema ke dalam situasi kacau yang semakin sulit dikendalikan. Review Pribadi 1,5 bulan sebelum rilis, DaengMin berkesempatan menyaksikan TingNing Comedy Show—yang merupakan bagian dari rangkaian promosi filmnya—hingga akhirnya hari ini filmnya resmi tayang. R...

Dark Nuns: Song Hye Kyo dan Misi Berbahaya Melawan Roh Jahat

review Dark Nuns

 Sinopsis Dark Nuns

"Dark Nuns" adalah film horor supranatural yang merupakan sekuel dan spin-off dari film "The Priests" (2015). Film ini berlatar beberapa tahun setelah kejadian di film sebelumnya. 

Cerita berfokus pada dua biarawati, Suster Giunia dan Suster Michaela, yang berusaha menyelamatkan seorang anak laki-laki bernama Hee Joon yang dirasuki roh jahat. Suster Giunia memimpin misi ini meski ada tentangan dari pihak Gereja Katolik. Sementara Suster Michaela, yang awalnya skeptis, mulai terlibat lebih dalam seiring dengan tantangan yang mereka hadapi. 

Untuk membebaskan Hee Joon, mereka pun memulai ritual terlarang tersebut, hingga harus terjun ke dalam bahaya yang tak terduga. Sementara itu, Pastor Paolo (Lee Jin Uk), yang juga seorang dokter, menentang pengusiran setan dan percaya bahwa dia dapat menyembuhkan Hee Joon dengan perawatan medis. 

Review Pribadi

Secara alur cerita, kalau sudah terbiasa nonton film exorcism sih enggak ada yang baru. Cuma tukar gender saja. Kalau biasanya romo yang melakukan pengusiran setan, kali ini suster alias biarawati. Tentu saja, ini sudah jadi bagian dari konflik, lantaran dalam aturan Gereja Katolik, seorang suster seharusnya hanya bisa berperan sebagai pendamping dalam ritual pengusiran setan.

"Formula" utk mengalahkan roh jahat yang sedang merasuki tubuh orang juga sama saja. Tapi, untungnya, "solusi" dari mengeluarkan roh jahat yang biasanya dialihkan ke babi, di film ini jadi berbeda. 

Di bagian ini, memang rada keparat dan di luar nurul.

Ya, UNTUNGNYA endingnya begini. Kalau enggak, ini film flat banget.

Mba Hye-kyo datar banget ekspresinya dari awal sampai akhir. Tak banyak pergerakan pada mimik muka di wajah kinclong itu. 

Entahlah, mungkin memang sama sutradara diarahkan karakternya begitu (?). Kalau iya, ya, kasian--bayar mahal cuma buat akting flat. Jadi kayak cuma "memanfaatkan" nama besar Hye Kyo saja. Mungkin, sebagai salah satu taktik marketing? Entahlah.

Yang pasti—maaf harus jujur—perannya tempelan meski tokoh sentral. Dalam artian, kalaupun digantikan oleh aktris lain dengan bayaran lebih murah juga enggak masalah.

But then again, saya memang belum pernah nonton aktingnya si Mba Hye-kyo sih. Saya tahu beliau sebagai salah satu perintis Hallyu. Menurut salah satu teman pencinta drakor, si Mba ini belum pernah main film. Sejauh ini hanya drakor ya.

Mungkin saran saja, kalau misalnya main film lagi. Bolehlah mulai dari yang genre biasa dilakukan saja dulu. Jangan yang berat kayak gini. Bebannya itu loh.

Kasihan soalnya. Kharismanya ketutup semua sama bocah yang kerasukan dan Yeo-been.

Rating ⭐⭐⭐

Review by MakCar


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Secrets We Keep: Misteri Hilangnya Au Pair yang Mengungkap Luka Sosial

Sinopsis Secrets We Keep Di sebuah kawasan elit di pinggiran Kopenhagen, hampir setiap keluarga mempekerjakan au pair asal Filipina. Cecilie (Marie Bach Hansen), seorang eksekutif sukses, hidup bersama suaminya Mike (Simon Sears) dan anak-anak mereka, dibantu oleh Angel (Excel Busano), au pair mereka yang setia. Kehidupan mereka yang tampak sempurna terguncang ketika Ruby (Donna Levkovski), sahabat Angel yang juga bekerja sebagai au pair untuk tetangga mereka, Rasmus (Lars Ranthe) dan Katarina (Danica Curcic), tiba-tiba menghilang tanpa jejak. Cecilie merasa bersalah karena sebelumnya menolak permintaan bantuan Ruby yang ingin meninggalkan rumah majikannya. Bersama Angel dan detektif Aicha (Sara Fanta Traore), Cecilie mulai menyelidiki hilangnya Ruby. Penyelidikan ini membuka tabir rahasia kelam di balik kehidupan mewah komunitas mereka, termasuk eksploitasi, kekerasan seksual, dan penyalahgunaan kekuasaan. Review Pribadi Berjudul asli Reservatet, mini series Netflix dari Denmark ini t...

Dendam Malam Kelam: Adaptasi Film The Body Versi Indonesia

Sinopsis Dendam Malam Kelam Jefri (Arya Saloka), seorang dosen yang tiba-tiba diangkat menjadi direktur di perusahaan milik keluarga istrinya, Sofia (Marissa Anita), diam-diam menjalin hubungan terlarang dengan mahasiswinya, Sarah (Davina Karamoy). Demi melanggengkan hubungan gelap mereka, Jefri dan Sarah merencanakan pembunuhan terhadap Sofia. Setelah Sofia tewas, keduanya menyusun alibi untuk menghindari kecurigaan. Namun, situasi berubah ketika jasad Sofia tiba-tiba menghilang dari kamar mayat sebelum proses autopsi. Penyidik kepolisian Arya Pradana (Bront Palarae) ditugaskan untuk menyelidiki kasus ini. Seiring penyelidikan berjalan, berbagai misteri mulai terungkap, dan hubungan Jefri dan Sarah mulai retak akibat rasa bersalah dan kecurigaan. Pertanyaan pun muncul: apakah Sofia benar-benar meninggal, ataukah ada kekuatan lain yang bermain? Review Pribadi Film ini merupakan remake dari film Spanyol berjudul The Body (El Cuerpo), karya sutradara dan penulis naskah brilian Oriol Paul...

The Zone of Interest: Potret Kehidupan “Nyaman” di Tepi Auschwitz

  Sinopsis The Zone of Interest Rudolf Hoss adalah seorang kamerad Nazi yang bertugas di kamp konsentrasi Auschwitz. Dia punya rumah yang cukup besar, berlokasi tepat di samping kamp tersebut. Di dalamnya, dia tinggal bersama istrinya, Hedwig dan 5 anaknya. Hedwig adalah gambaran ibu rumah tangga yang “normal”. Sehari-harinya dia berusaha mewujudkan gambaran dream home-nya di masa kecil, suatu rumah yang nyaman, dengan pekarangan yang luas, kolam renang kecil untuk anak-anaknya, sembari berkebun beragam bunga, buah, dan sayuran. Penonton dapat menyaksikan bagaimana sempurna dan idealnya rumah keluarga Hoss ini, dengan Hedwig sebagai “Queen of Auschwitz”. Namun, rumah yang sempurna dan ideal itu berbagi tembok pembatas dengan kamp konsentrasi. Review Pribadi So, selagi penonton disuguhkan visualisasi betapa sempurnanya rumah Rudolf dan Hedwig, penonton juga bisa mendengar teriakan penjaga kamp, jeritan para penghuni, bahkan nyala api yang ganas dan juga asap-asap kamar gas yang meng...