Langsung ke konten utama

The Zone of Interest: Potret Kehidupan “Nyaman” di Tepi Auschwitz

  Sinopsis The Zone of Interest Rudolf Hoss adalah seorang kamerad Nazi yang bertugas di kamp konsentrasi Auschwitz. Dia punya rumah yang cukup besar, berlokasi tepat di samping kamp tersebut. Di dalamnya, dia tinggal bersama istrinya, Hedwig dan 5 anaknya. Hedwig adalah gambaran ibu rumah tangga yang “normal”. Sehari-harinya dia berusaha mewujudkan gambaran dream home-nya di masa kecil, suatu rumah yang nyaman, dengan pekarangan yang luas, kolam renang kecil untuk anak-anaknya, sembari berkebun beragam bunga, buah, dan sayuran. Penonton dapat menyaksikan bagaimana sempurna dan idealnya rumah keluarga Hoss ini, dengan Hedwig sebagai “Queen of Auschwitz”. Namun, rumah yang sempurna dan ideal itu berbagi tembok pembatas dengan kamp konsentrasi. Review Pribadi So, selagi penonton disuguhkan visualisasi betapa sempurnanya rumah Rudolf dan Hedwig, penonton juga bisa mendengar teriakan penjaga kamp, jeritan para penghuni, bahkan nyala api yang ganas dan juga asap-asap kamar gas yang meng...

Sorop: Antara Potensi Besar dan Eksekusi Setengah Matang

Sorop: Antara Potensi Besar dan Eksekusi Setengah Matang

Sinopsis Sorop

Film Sorop (2024) adalah film horor Indonesia yang disutradarai oleh Upi Avianto dan diadaptasi dari thread viral karya SimpleMan. 

Cerita film ini berfokus pada dua saudara kandung, Hanif dan Isti, yang kembali ke rumah masa kecil mereka di sebuah desa terpencil setelah menerima kabar bahwa Pakde Khair, kerabat dekat mereka, sedang sakit keras. Namun, sesampainya di sana, Pakde Khair meninggal secara misterius di depan mata mereka. 

Setelah kematian Pakde, Hanif dan Isti mulai mengalami gangguan gaib, terutama saat menjelang waktu magrib, yang dalam kepercayaan Jawa dikenal dengan istilah "sorop", yakni waktu ketika makhluk halus dipercaya mulai berkeliaran. Mereka menyadari bahwa ada sesuatu yang tidak beres dengan rumah tersebut. 

Penelusuran keduanya mengungkap bahwa Pakde Khair pernah menjalankan ritual gaib bernama "Puasa Sorop". Dalam ritual ini, orang yang melakukannya hanya berbuka dengan tanah dari kuburan. Tujuan dari ritual tersebut tidak dijelaskan secara gamblang, namun memiliki kaitan dengan kekuatan supranatural. 

Hanif dan Isti menghadapi teror dari arwah Pakde Khair yang tidak tenang. Mereka harus mengungkap misteri ritual tersebut untuk menghentikan gangguan yang semakin membahayakan nyawa mereka.

Review Pribadi

Saya sebenarnya juga bukan penggemar SimpleMan. Monmaap, menurut saya, cerita-ceritanya berantakan, apalagi bahasa Jawanya. 😂 Risih banget sebenernya kalau saya baca. Sorop ini harusnya juga surup. Sorop jadi dibacanya kek "ngokop" 🤣

Tapi ya gitu deh. Meski sudah nonton KKN di Desa Penari dua seri, lalu lanjut ke Sorop, alasannya lebih karena penasaran. Biasanya habis nonton film, baru deh cek thread-nya di X.

Plot utamanya sebenarnya cukup menarik, apalagi dengan bumbu khas Jawa Timuran. So, bisa dibilang Sorop sebenarnya punya potensi horor yang besar. Ada unsur budaya juga yang diselipkan, jadi mestinya bisa kasih tontonan yang terasa Indonesia banget.

Di Letterboxd, banyak yang bilang film ini membosankan karena cuma bersetting di rumah tua. Menurut saya, ya memang rumah itulah sumber “masalah”-nya. Masa iya ceritanya dibawa ke mal? Yang jadi soal mungkin justru eksekusinya. Jumpscare-nya berulang-ulang, pengembangan karakter juga minim. Akhirnya penonton bosan dan setting jadi kambing hitam.

Padahal banyak kok film bagus yang cuma pakai satu lokasi, kayak Buried atau Locke. Dua-duanya tetap bisa bercerita dengan efektif. Jadi bukan salah settingnya juga. Sorop pun sebenarnya pindah-pindah ruangan, tapi ya tetap aja, sampai ending pun teriakan “SINOOOOMMM” sudah gak serem lagi. Malah bikin rolling eyes karena terlalu sering dipakai.

Padahal Egy Fedly itu potensial banget dibikin segarang dan seseram itu. Semacam kek Kiky Narendra yang lebih ada di mana-mana ketimbang Reza Rahadian. Jadi buat saya, dengan plot yang sebenarnya simpel tapi terasa dipanjang-panjangin, ya wajar kalau film ini dibilang membosankan. Gak ada formula baru, cuma ramai teriak-teriak “sinom sinom” doang.

Rating 5/10

Review by MakCar

Baca juga: Kuasa Gelap: Horor Religi Katolik Indonesia ala The Priests

Follow akun Instagram Seenema id untuk berbagai review film bagus lainnya!


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kuasa Gelap: Horor Religi Katolik Indonesia ala The Priests

  Sinopsis Kuasa Gelap Kuasa Gelap adalah film horor Indonesia yang dirilis pada 3 Oktober 2024, mengangkat tema eksorsisme dalam tradisi Katolik. Cerita berpusat pada Romo Thomas (Jerome Kurnia), yang mengalami krisis iman setelah kehilangan ibu dan adiknya dalam kecelakaan tragis.  Saat berniat mengundurkan diri, ia diberi tugas terakhir untuk membantu Romo Rendra (Lukman Sardi) melakukan eksorsisme terhadap Kayla (Lea Ciarachel), sahabat mendiang adiknya, yang mengalami kerasukan setelah bermain jelangkung untuk memanggil arwah ayahnya.  Selama proses eksorsisme, Romo Thomas dan Romo Rendra menghadapi iblis yang lebih kuat dari perkiraan mereka. Situasi semakin rumit ketika terungkap bahwa Maya (Astrid Tiar), ibu Kayla, menyimpan masa lalu kelam yang berkontribusi pada kerasukan tersebut. Iblis tidak hanya mengancam nyawa Kayla, tetapi juga Maya dan orang-orang di sekitar mereka. Review Pribadi Kuasa Gelap bisa dibilang salah satu horor religi Katolik pertama di Indone...

Jumbo: Petualangan Anak Berhati Besar yang Menghangatkan Hati

Sinopsis Jumbo Film animasi Indonesia berjudul "Jumbo" yang dirilis pada 31 Maret 2025 mengisahkan tentang Don, seorang anak laki-laki yang sering diejek karena tubuhnya yang besar.  Don memiliki buku dongeng peninggalan orang tuanya yang berjudul Pulau Gelembung dan berkeinginan untuk mementaskannya dalam sebuah pertunjukan bakat. Namun, seorang perundung bernama Atta mencuri buku tersebut, membuat Don putus asa. Dalam keputusasaan, Don bertemu dengan Meri, seorang gadis kecil misterius. Meri menemui Don untuk meminta bantuan demi menemukan orang tuanya.  Pertemuan ini membawa Don dan teman-temannya, Mae dan Nurman, dalam petualangan yang penuh makna. Sepanjang prosesnya, mereka harus menghadapi berbagai tantangan yang menguji keberanian dan persahabatan mereka. Review Pribadi Jumbo adalah salah satu film yang meramaikan libur Lebaran kali ini. Sebuah film animasi lokal yang berhasil mencuri perhatian dengan pendekatan cerita yang ringan namun penuh makna. Alurnya sangat mud...

Adolescence: Ketika Bullying Berujung pada Tragedi

  Sinopsis Adolescence Jamie Miller, seorang remaja 13 tahun, ditangkap atas tuduhan pembunuhan terhadap teman sekolahnya, Katie Leonard. Penangkapan Jamie menggemparkan keluarganya dan komunitas sekitarnya, memaksa mereka menghadapi kenyataan pahit dan mencari jawaban atas tindakan Jamie.  Melalui proses investigasi dan sesi dengan psikolog forensik, terungkap bahwa Jamie mengalami perundungan kronis melalui media sosial. Teman-teman sekelasnya, termasuk Katie, menargetkannya dengan sebutan seperti "incel" dan komentar merendahkan lainnya. Jamie mulai menginternalisasi pandangan negatif ini, yang memengaruhi perilakunya secara signifikan.  Sementara itu, keluarganya harus menghadapi tekanan dan stigma dari masyarakat, berjuang untuk memahami apa yang sebenarnya terjadi dan bagaimana menghadapi situasi tersebut. Review Pribadi Akting, plot, dan penyutradaraannya memang kelas! Tapi, yang paling menarik menurut saya adalah teknik sinematografi one-shot. Setiap episode dalam...