Langsung ke konten utama

The Zone of Interest: Potret Kehidupan “Nyaman” di Tepi Auschwitz

  Sinopsis The Zone of Interest Rudolf Hoss adalah seorang kamerad Nazi yang bertugas di kamp konsentrasi Auschwitz. Dia punya rumah yang cukup besar, berlokasi tepat di samping kamp tersebut. Di dalamnya, dia tinggal bersama istrinya, Hedwig dan 5 anaknya. Hedwig adalah gambaran ibu rumah tangga yang “normal”. Sehari-harinya dia berusaha mewujudkan gambaran dream home-nya di masa kecil, suatu rumah yang nyaman, dengan pekarangan yang luas, kolam renang kecil untuk anak-anaknya, sembari berkebun beragam bunga, buah, dan sayuran. Penonton dapat menyaksikan bagaimana sempurna dan idealnya rumah keluarga Hoss ini, dengan Hedwig sebagai “Queen of Auschwitz”. Namun, rumah yang sempurna dan ideal itu berbagi tembok pembatas dengan kamp konsentrasi. Review Pribadi So, selagi penonton disuguhkan visualisasi betapa sempurnanya rumah Rudolf dan Hedwig, penonton juga bisa mendengar teriakan penjaga kamp, jeritan para penghuni, bahkan nyala api yang ganas dan juga asap-asap kamar gas yang meng...

The Gorge: Ketika Romance Dikelindan dengan Science Fiction dan Action

The Gorge: Ketika Romance Dikelindan dengan Science Fiction dan Action

Sinopsis The Gorge

Film ini mengisahkan tentang dua penembak jitu elit, Levi Kane (Miles Teller) dan Drasa (Anya Taylor-Joy), yang ditugaskan untuk menjaga sisi berlawanan dari sebuah jurang misterius selama satu tahun tanpa kontak dengan dunia luar. Tugas utama mereka adalah mencegah makhluk-makhluk mengerikan yang dikenal sebagai "Hollow Men" keluar dari jurang tersebut. 

Meskipun komunikasi antara mereka dilarang, rasa kesepian mendorong Levi dan Drasa untuk mulai berinteraksi melalui pesan tertulis dan permainan. Seiring waktu, mereka menjalin hubungan yang semakin dekat. Ketika ancaman dari dalam jurang meningkat, mereka harus bekerja sama untuk menghadapi bahaya yang mengancam umat manusia. 

Sinopsis Singkat

Sebenarnya konsep film ini tuh lumayan unik. Bukan cuma cinta-cintaan, tapi dibungkus dalam dunia sci-fi dan action yang lumayan niat. Rasanya kayak kalau Annihilation-nya Natalie Portman kawin silang sama Passengers-nya J-Law dan Chris Pratt.

Film ini kerasa banget dibagi dua bagian. Paruh pertama? Super cheesy. Chemistry-nya sih ada, karena Miles Teller sama Anya Taylor-Joy juga bukan aktor kaleng-kaleng. Cuma ya, mungkin skenarionya aja sih, rada maksa. Dialognya kadang bikin mikir, “Serius ini?” Tapi ya namanya juga film, kadang bagian garing harus dilalui dulu buat menuju bagian yang lebih greget.

Untungnya, paruh kedua langsung ngegas. Begitu mereka “harus masuk” ke jurang, semuanya berubah. Suasananya jadi tegang, visualnya mulai menggigit, dan adegan aksinya beneran seru. 

Apalagi pas mereka ribut-ribut di tebing vertikal—itu gila sih! Belum pernah liat scene kayak gitu sebelumnya. Kreatif, not bad banget.

Sayangnya, waktu lagi semangat-serunya, ending-nya malah balik cheesy lagi. Kayak ending Jason Bourne, cuma ya gitu deh. Niatnya sih bikin klimaks emosional, tapi malah kerasa terlalu dramatis. Hahaha, agak zonk sih kalau jujur.

Jadi ya, ini film bisa dibilang mixed review banget. Paruh kedua beneran jadi penyelamat. Kalau bisa ngelewatin bagian awal yang agak hambar, bakal ketemu momen-momen seru di tengah sampai hampir akhir. Tapi kalau nggak tahan sama bagian romance yang agak maksa, mungkin emang lebih enak nonton setengahnya aja.


Rating 8/10 hanya untuk paruh kedua

Review MakCar

 Baca juga: Strange Darling: Kisah Perburuan dengan Alur Nonlinear

Follow akun Instagram Seenema id untuk berbagai review film bagus lainnya!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kuasa Gelap: Horor Religi Katolik Indonesia ala The Priests

  Sinopsis Kuasa Gelap Kuasa Gelap adalah film horor Indonesia yang dirilis pada 3 Oktober 2024, mengangkat tema eksorsisme dalam tradisi Katolik. Cerita berpusat pada Romo Thomas (Jerome Kurnia), yang mengalami krisis iman setelah kehilangan ibu dan adiknya dalam kecelakaan tragis.  Saat berniat mengundurkan diri, ia diberi tugas terakhir untuk membantu Romo Rendra (Lukman Sardi) melakukan eksorsisme terhadap Kayla (Lea Ciarachel), sahabat mendiang adiknya, yang mengalami kerasukan setelah bermain jelangkung untuk memanggil arwah ayahnya.  Selama proses eksorsisme, Romo Thomas dan Romo Rendra menghadapi iblis yang lebih kuat dari perkiraan mereka. Situasi semakin rumit ketika terungkap bahwa Maya (Astrid Tiar), ibu Kayla, menyimpan masa lalu kelam yang berkontribusi pada kerasukan tersebut. Iblis tidak hanya mengancam nyawa Kayla, tetapi juga Maya dan orang-orang di sekitar mereka. Review Pribadi Kuasa Gelap bisa dibilang salah satu horor religi Katolik pertama di Indone...

Jumbo: Petualangan Anak Berhati Besar yang Menghangatkan Hati

Sinopsis Jumbo Film animasi Indonesia berjudul "Jumbo" yang dirilis pada 31 Maret 2025 mengisahkan tentang Don, seorang anak laki-laki yang sering diejek karena tubuhnya yang besar.  Don memiliki buku dongeng peninggalan orang tuanya yang berjudul Pulau Gelembung dan berkeinginan untuk mementaskannya dalam sebuah pertunjukan bakat. Namun, seorang perundung bernama Atta mencuri buku tersebut, membuat Don putus asa. Dalam keputusasaan, Don bertemu dengan Meri, seorang gadis kecil misterius. Meri menemui Don untuk meminta bantuan demi menemukan orang tuanya.  Pertemuan ini membawa Don dan teman-temannya, Mae dan Nurman, dalam petualangan yang penuh makna. Sepanjang prosesnya, mereka harus menghadapi berbagai tantangan yang menguji keberanian dan persahabatan mereka. Review Pribadi Jumbo adalah salah satu film yang meramaikan libur Lebaran kali ini. Sebuah film animasi lokal yang berhasil mencuri perhatian dengan pendekatan cerita yang ringan namun penuh makna. Alurnya sangat mud...

Adolescence: Ketika Bullying Berujung pada Tragedi

  Sinopsis Adolescence Jamie Miller, seorang remaja 13 tahun, ditangkap atas tuduhan pembunuhan terhadap teman sekolahnya, Katie Leonard. Penangkapan Jamie menggemparkan keluarganya dan komunitas sekitarnya, memaksa mereka menghadapi kenyataan pahit dan mencari jawaban atas tindakan Jamie.  Melalui proses investigasi dan sesi dengan psikolog forensik, terungkap bahwa Jamie mengalami perundungan kronis melalui media sosial. Teman-teman sekelasnya, termasuk Katie, menargetkannya dengan sebutan seperti "incel" dan komentar merendahkan lainnya. Jamie mulai menginternalisasi pandangan negatif ini, yang memengaruhi perilakunya secara signifikan.  Sementara itu, keluarganya harus menghadapi tekanan dan stigma dari masyarakat, berjuang untuk memahami apa yang sebenarnya terjadi dan bagaimana menghadapi situasi tersebut. Review Pribadi Akting, plot, dan penyutradaraannya memang kelas! Tapi, yang paling menarik menurut saya adalah teknik sinematografi one-shot. Setiap episode dalam...